Malem Selawe Tradisi Asli kota Gresik
Pada saat bulan Ramadhan, banyak warga yang ingin menjumpai Lailatu Qodar.Dikatakan Malem Selawe karena tradisi ini diadakan saat hari ke 24 bulan Ramadhan di malam hari maka dari itu dikatakan Malem Selawe karena keesokan harinya sudah hari ke 25 Ramadhan.
Malem Selawe ini juga banyak yang mengatakan bahwa ini malam puncak bagi para pezirah di makam Sunan Giri di bulan Ramadhan, para peziarah itu terdapat anak-anak, para remaja, orang-orang dewasa bahkan para orang yang telah lanjut usia.
Mereka tidak hanya datang dari Kota Gresik saja, tetapi mereka datang dari seluruh Nusantara, ada yang datang dari Madura, Sulawesi, Maluku, Kalimantan, Banten juga Lombok. Mereka berbaur menjadi satu bersama-sama berdoa, dzikir, mengaji meminta berkah kepada Allah SWT.
Lah kenapa harus dilakukan dimakam??? banyak kalangan mempertanyakan hal itu.
Mereka menjawab, "Kami tidak hanya beribadah berdoa dan berdzikir saja ditempat ini tetapi juga untuk mengetahui dan mengenal siapa itu Sunan Giri, seorang wali Allah yang menyebarkan agama islam, bukan untuk ngalap berkah dari Sunan Giri, karena ngalap berkah kepada siapa saja makhluk Allah adalah Syirik, Kami hanya meminta kepada Allah SWT tidak ada yang lain, disamping itu jika kami beruntung kami bisa bertemu malam Lailatul Qodar di Giri".
Tidak diketahui siapa yang memulai tradisi Malem Selawe ini, tap konon ceritanya Sunan Giri Berjumpa denga Malam Lailatul Qodar pada tanggal 24 Ramadhan malam, yaitu pada Malem Selawe. Sehingga banyak warga dan santri di Gresik yang meyakini apabila Allah SWT mengijinkan, mereka dapat bertemu dengan malam Lailatul Qodal pada tradisi Malem Selawe seperti yang pernah dirasakan oleh Sunan Giri.
Tradisi ini juga diramaikan dengan adanya ratusan para pedagang kaki lima yang mencoba peruntungan mereka dengan berjualan di epanjang jalan menuju makam Sunan Giri.
Post a Comment