Pada musim kemarau datang, banyak desa di Kabupaten Gresik yang mengalami kekeringan, bahkan mencapai jumlah 51 desa yang mengalaminya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik sudah menerjunkan 700 truck tanki lebih, untuk mendistribusikan air bersih ke desa-desa yang mengalami kekeringan.
"Ada 39 desa yang kesulitan air bersih, perlahan tapi pasti telah mulai digarap sarana untuk ar bersih. Ada pengaruh lagi dikarenakan air bengawan solo yang mulai asin di musim kemarau ini, terdapat 12 desa di Kecamatan Dukun yang kesulitan air bersih," ujar Kepala BPBD Kabupaten Gresik Abu Hassan, Senin (14/9/2015).
Dari 39 desa di wilayah Gresik Seatan, dan ada 12 desa di wilayah Gresik Utara , khususnya di Kecamatan Dukun.
"39 desa yang sudah dipastikan kondisi kritis kekeringan, karena jarak untuk mendapatkan air bersih jauhny 3 km, kemudian 1 desa di Kecamatan Dukun sudah mendapat bantuan air bersih dari Petrokimia.
Dari dulu, daerah Gresik Selatanl khusus di Kecamatan Balongpanggang, Benjeng, Cerme,Menganti dan Kedamean tiap musim hujan selalu mendapat kiriman banjir dari Mojokerto.
Tetapi, dari banyaknya air saat banjir Pemkab Gresik hanya membiarkan air itu hilang meluap ke desa-desa dan surut tanpa ada solusi. BPBD Kabupaten Gresik, ingin agar air yang melimpah saat banjir itu ditampung di waduk-waduk agar saat musim kemarau bisa digunakan oleh warga.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment